Ia Bukan Apa-apa,
Bukan Masalah
Besar atau Layak Untuk Dibesar-besarkan.
Diceritakan bahwa, ada seorang lelaki yang sedang hanyut
dalam kesedihannya datang menemui Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a, ia pun
berkata, “Wahai Amirul Mukminin, aku datang kepadamu karena aku sudah tidak
mampu lagi menahan beban kesedihanku.”
Lelaki
itu berkata, “Ya, tanyakanlah !”
“Apakah
engkau datang ke dunia bersama dengan masalah-masalah ini?” kata Sayyidina Ali bin Abi Thalib
r.a.
“Tentu
tidak” jawabnya.
“Lalu
apakah kau akan meninggalkan dunia dengan membawa masalah-masalah ini?” tanya Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a.
“Tidak
juga” jawabnya.
Lalu
Sayidina Ali r.a berkata: “Lalu mengapa
kau harus bersedih atas apa yang tidak kau bawa saat datang dan tidak mengikutimu saat kau pergi?”
“Seharusnya
hal ini tidak membuatmu bersedih seperti ini. Bersabarlah atas urusan dunia..
Jadikanlah
pandanganmu ke langit lebih ‘panjang’
dari pandanganmu ke bumi dan kau pun akan mendapat apa yang kau inginkan….
TERSENYUMLAH..!
KERANA
RIZKIMU TELAH DIBAGI DAN DISUSUN RAPI OLEH ALLAH
DAN
URUSAN HIDUPMU JUGA TELAH DIATUR
OLEH YANG MAHA PENCIPTA...
Urusan
dunia tidak layak untuk membuatmu bersedih semacam ini karena semuanya ada di
tangan Yang
Maha Hidup dan Maha Mengatur…”
Kemudian
Sayyidina
Ali bin Abi thalib r.a meneruskan ungkapannya,
“Seorang
mukmin hidup dalam dua hal, yaitu kesulitan dan kemudahan. Keduanya adalah
nikmat jika ia menyadarinya.
Di balik
kemudahan ada rasa syukur. Sementara Allah telah berfirman,
وَسَيَجۡزِي
ٱللَّهُ ٱلشَّٰكِرِينَ ١٤٤
“Allah akan
Memberi balasan kepada orang-orang yang
bersyukur.”
(QS. Ali
Imran: 144)
Dan
di balik
kesulitan ada kesabaran, dan Allah telah berfirman,
إِنَّمَا
يُوَفَّى ٱلصَّٰبِرُونَ أَجۡرَهُم بِغَيۡرِ حِسَابٖ ١٠
“Hanya
orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas.”
(QS. Az-Zumar:
10)
Bagi
seorang mukmin, kesulitan dan kemudahan adalah ladang untuk menabung pahala dan
merupakan hadiah dari Allah Subhanahu Wata’ala.
Lalu kenapa masih bersedih?
Jangan
selalu mengeluh “Ohh.. Betapa besar masalah yang aku
hadapi”.
Tapi katakan pada masalah itu, “Sungguh aku
punya Allah yang Maha Besar”.
Semoga
cerita di atas menjadi bahan renungan
untuk kita dalam mengarungi pasang-surut kehidupan dunia.
Hanya
kepada Allah lah
aku menyerahkan urusan hidup ini… Dan hanya kepada
Allah lah tempat aku bergantung mengharap dan memohon pertolongan. Wallahu a’lam bisshawab.