Translate

Diberdayakan oleh Blogger.

Join us on Facebook

Side Ads

Cari Blog Ini

My Facebook

.

.

Tidak Cukup Hanya Lapar Dan Dahaga

Jumat, 03 Juli 2015

Sebagian orang beranggapan bahwa keridho-an Allah di bulan Ramadhan bisa didapatkan hanya dengan menahan lapar dan dahaga mulai terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari waktu maghrib. Padahal tidak demikian, karena puasa adalah suatu ibadah yang sangat sempurna yang memiliki beberapa syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi. Apabila ketentuan tersebut tidak dipenuhi maka mustahil Allah akan ridho dengan apa yang telah dikerjakannya. Alih-allih mendapat pahala yang berlipat ganda, justru yang ia dapatkan hanyalah siksaan yang berupa lapar dan dahaga di dunia, dan lebih parah lagi siksaan yang pedih kelak di akhirat.

Ibnu Majah telah meriwayatkan satu hadits dari Abu Hurairah radhiyallallahu anhu, beliau berkata, bersabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam : ”Banyak sekali orang-orang yang berpuasa, yang dia dapatkan dari puasanya itu hanya lapar dan dahaga. Dan banyak sekali orang yang qiyamullail (ibadah diwaktu malam), yang dia dapatkan dari ibadahnya itu hanya terjaga di waktu malam.” (H.R Ibnu Majah)

Allah subhanahu wata’ala memerintahkan kita berpuasa untuk membersihkan diri kita dari nafsu-nafsu yang kotor kemudian menghiasinya dengan akhlaq yang terpuji sehingga mata batin kita menjadi jernih. Allah sebutkan dalam alqur’an tentang tujuan puasa ini adalah agar kita menjadi orang yang bertaqwa,
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi orang-orang yang bertaqwa.” (Q.S Al Baqarah : 182)

Dan inilah puasa yang telah dilaksanakan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Imam Bukhari meriwayatkan satu hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, beliau berkata, bersabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam : “Barang siapa yang tidak mau meninggalkan perkataan dan pekerjaan bohong, maka Allah tiada peduli dengan apa yang diusahakannya dengan meninggalkan makan dan minum (puasanya).” (H.R Imam Bukhori)

Dalam riwayat yang lain sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu juga menyebutkan,
“Bersabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, Allah subhanahu wata’ala berfirman (dalam hadits qudsi) : “Semua amal ibadah manusia bagi mereka sendiri kecuali puasa, karena puasa adalah hakku dan Aku yang akan melipat gandakan pahalanya sesuai kehendak-Ku. Dan puasa merupakan perisai (yang menghalangi gerak nafsu), maka ketika datang masa puasa salah seorang diantara kalian, janganlah ia berkata yang kotor dan membentak-bentak. Jika ada yang memaki atau memusuhinya maka hendaklah ia berkata, “saya adalah orang yang sedang berpuasa”. (H.R Imam Bukhori)

Maka dari itu, jagalah selalu puasa kita dan sempurkanlah ibadah kita. Sadarilah bahwa pahala yang dijanjikan untuk orang-orang yang berpuasa hanyalah diperuntukkan bagi mereka yang bisa menahan diri mereka dari perilaku yang dilarang oleh Allah subhanahu wata’ala dan Rasul-Nya, tidak hanya dengan menahan lapar dan dahaga seharian.

Coba sejenak kita renungkan,
Apa yang telah kita kerjakan seharian ini… masihkah kata-kata kotor keluar dengan begitu mudahnya dari mulut ini, masihkah pandangan-pandangan jahil yang menuntun mata ini, masihkah tangan dan kaki ini bergerak sekehendak diri mengikuti nafsu yang semakin menjadi-jadi…

Duh Gusti… berilah hamba-Mu ini kekuatan agar mampu melewati sisa waktu yang Engkau berkahi, mengisinya dengan hal-hal yang membahagiakan-Mu dan Membahagiakan Kekasih-Mu, Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Telu Wolu 38

Most Reading

Jadwal Waktu Sholat